di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/02/mengapa-evakuasi-wni-di-wuhan-pakai.html
Beritaterheboh.com - Pemerintah memutuskan menggunakan pesawat Batik Air dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Setibanya di Indonesia, 245 WNI yang dipulangkan akan diobservasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan mereka terbebas virus corona.
Batik Air --yang berada di bawah Lion Air Group-- dipercaya Kementerian Luar Negeri untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan. Pesawat Batik Air yang dikirim merupakan jenis Airbus A-330, dan telah disterilisasi dan disemprot disinfektan.
Lantas, mengapa pemerintah tidak menggunakan Garuda Indonesia yang merupakannational flag carrier atau maskapai nasional?
Flag carrier adalah perusahaan transportasi yang dibentuk pemerintah dan terdaftar di negara berdaulat, serta mendapatkan hak istimewa oleh pemerintah negara tersebut untuk beroperasi internasional.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjelaskan pemerintah memutuskan menggunakan Batik Air atas saran pemerintah China. Sebab, selama ini Lion Air memang memiliki rute penerbangan Jakarta-Wuhan.
"Untuk mempercepat proses clearance, otoritas Republik Rakyat Tiongkok sarankan memakai (resumption) slot yang secara reguler sudah melayani jalur tersebut," jelas Retno, Sabtu (1/2).
See detail
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (tengah) didamping memberikan sambutan saat pelepasan TIm Evakuasi, Sabtu (1/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Oleh karena itu, kita gunakan slot Lion dengan memakai Batik Air (satu grup). Pesawat badan lebar yang kita pakai muat sekitar 300 orang dan tidak perlu transit," imbuhnya.
Retno menjelaskan, dalam situasi darurat seperti ini, pihaknya ingin mengutamakan kecepatan agar bisa segera mungkin mengevakuasi WNI.
Hal senada juga dijelaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Ia mengatakan, Lion Air Group ditunjuk pemerintah karena otoritas China telah mensyaratkan pelaksanaan evakuasi WNI haruslah operator yang memiliki izin penerbangan dari dan ke Wuhan.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait (kedua kiri) disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (kiri) merapikan pakian kabin krew Batik Air. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
"Yang memiliki izin rute tersebut adalah Lion Air dan Sriwijaya Air. Dan yang memiliki pesawat wide body (bodi lebar) adalah Lion Air melalui pesawat Batik Air," ungkap Budi.
Budi memastikan, pihaknya bersama Kemlu, Kemenkes, dan pihak lainnya terus mengawal seluruh WNI hingga tiba di Indonesia, termasuk sampai tahap observasi.
"Lead sector misi (kemanusiaan) adalah Kemenlu dan Kemenkes, Kemenhub men-support. Penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO dan perundangan berkaitan dengan safety dan security," tutup Budi.
Pemerintah juga memastikan kondisi kesiapan tim evakuasi berjumlah 42 orang yang diberangkatkan ke Wuhan. Tim evakuasi yang diberangkatkan termasuk 9 kru Batik Air. Mereka juga dibekali pakaian antivirus (hazmatsuit).
Pakaian antivirus itu dipakai baik selama penerbangan menuju Wuhan, saat berada di Wuhan, hingga penerbangan kembali ke Indonesia.
Peralatan bagi seluruh kru telah dijamin dengan teknologi penyaringan udara yang ada di pesawat Batik Air. Teknologi tersebut dapat membuat virus tersaring dan mati dengan sendirinya.
“Pesawat ini punya Hepa Cabin Air Filter. Jadi udara di sini diputar, nanti disaring dengan alat yang disiapkan dengan pabrik pesawat, termasuk Airbus. Virus apa pun termasuk corona akan mati dengan sendirinya,” kata Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Setiap kru Batik Air juga dibekali pengetahuan soal prosedur evakuasi yang berlaku sesuai arahan Kemenkes dan Kemenhub.
Kini, tim evakuasi sedang dalam perjalanan menuju Wuhan, setelah berangkat dari Bandara Soetta pada pukul 12.20 WIB. Kita doakan semoga misi penyelamatan ini berjalan lancar.
"Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa yang dibawa pulang adalah yang sehat. Alhamdulah saat ini mereka sehat semua dan terus dicek sampai jelang keberangkatan." -Menlu Retno.(kumparan.com)
Beritaterheboh.com - Pemerintah memutuskan menggunakan pesawat Batik Air dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Setibanya di Indonesia, 245 WNI yang dipulangkan akan diobservasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau, untuk memastikan mereka terbebas virus corona.
Batik Air --yang berada di bawah Lion Air Group-- dipercaya Kementerian Luar Negeri untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan. Pesawat Batik Air yang dikirim merupakan jenis Airbus A-330, dan telah disterilisasi dan disemprot disinfektan.
Lantas, mengapa pemerintah tidak menggunakan Garuda Indonesia yang merupakannational flag carrier atau maskapai nasional?
Flag carrier adalah perusahaan transportasi yang dibentuk pemerintah dan terdaftar di negara berdaulat, serta mendapatkan hak istimewa oleh pemerintah negara tersebut untuk beroperasi internasional.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjelaskan pemerintah memutuskan menggunakan Batik Air atas saran pemerintah China. Sebab, selama ini Lion Air memang memiliki rute penerbangan Jakarta-Wuhan.
"Untuk mempercepat proses clearance, otoritas Republik Rakyat Tiongkok sarankan memakai (resumption) slot yang secara reguler sudah melayani jalur tersebut," jelas Retno, Sabtu (1/2).
See detail
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (tengah) didamping memberikan sambutan saat pelepasan TIm Evakuasi, Sabtu (1/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Oleh karena itu, kita gunakan slot Lion dengan memakai Batik Air (satu grup). Pesawat badan lebar yang kita pakai muat sekitar 300 orang dan tidak perlu transit," imbuhnya.
Retno menjelaskan, dalam situasi darurat seperti ini, pihaknya ingin mengutamakan kecepatan agar bisa segera mungkin mengevakuasi WNI.
Hal senada juga dijelaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Ia mengatakan, Lion Air Group ditunjuk pemerintah karena otoritas China telah mensyaratkan pelaksanaan evakuasi WNI haruslah operator yang memiliki izin penerbangan dari dan ke Wuhan.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait (kedua kiri) disaksikan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (kiri) merapikan pakian kabin krew Batik Air. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
"Yang memiliki izin rute tersebut adalah Lion Air dan Sriwijaya Air. Dan yang memiliki pesawat wide body (bodi lebar) adalah Lion Air melalui pesawat Batik Air," ungkap Budi.
Budi memastikan, pihaknya bersama Kemlu, Kemenkes, dan pihak lainnya terus mengawal seluruh WNI hingga tiba di Indonesia, termasuk sampai tahap observasi.
"Lead sector misi (kemanusiaan) adalah Kemenlu dan Kemenkes, Kemenhub men-support. Penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO dan perundangan berkaitan dengan safety dan security," tutup Budi.
Pemerintah juga memastikan kondisi kesiapan tim evakuasi berjumlah 42 orang yang diberangkatkan ke Wuhan. Tim evakuasi yang diberangkatkan termasuk 9 kru Batik Air. Mereka juga dibekali pakaian antivirus (hazmatsuit).
Pakaian antivirus itu dipakai baik selama penerbangan menuju Wuhan, saat berada di Wuhan, hingga penerbangan kembali ke Indonesia.
Peralatan bagi seluruh kru telah dijamin dengan teknologi penyaringan udara yang ada di pesawat Batik Air. Teknologi tersebut dapat membuat virus tersaring dan mati dengan sendirinya.
“Pesawat ini punya Hepa Cabin Air Filter. Jadi udara di sini diputar, nanti disaring dengan alat yang disiapkan dengan pabrik pesawat, termasuk Airbus. Virus apa pun termasuk corona akan mati dengan sendirinya,” kata Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Setiap kru Batik Air juga dibekali pengetahuan soal prosedur evakuasi yang berlaku sesuai arahan Kemenkes dan Kemenhub.
Kini, tim evakuasi sedang dalam perjalanan menuju Wuhan, setelah berangkat dari Bandara Soetta pada pukul 12.20 WIB. Kita doakan semoga misi penyelamatan ini berjalan lancar.
"Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa yang dibawa pulang adalah yang sehat. Alhamdulah saat ini mereka sehat semua dan terus dicek sampai jelang keberangkatan." -Menlu Retno.(kumparan.com)
Ini Dia Momen-Momen Bahagia WNI Saat Evakuasi dari Wuhan— Ary Prasetyo (@Aryprasetyo85) February 1, 2020
WNI yg berada di Pusat Wabah Virus Corona, kini bisa bernafas lega, karena akhirnya mereka bisa menginjakkan kaki di Indonesia.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan pesawat Airbus A-330 dengan maskapai Batik Air. pic.twitter.com/9L72AqYo9I