di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/telan-dana-4-miliar-bpbd-dki-tambah-6.html
Beritaterheboh.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menambah alat peringatan dini bencana atau Disaster Warning System (DWS) 6 unit pada 2020. Total di Jakarta saat ini ada 20 unit DWS, karena 14 unit lainnya sudah diadakan pada tahun anggaran 2019.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, DWS ini diletakan di sejumlah pemukiman yang memiliki kerawanan terhadap bencana terutama banjir. Alat ini dikendalikan langsung dari BPBD. DWS berbentuk tiang tinggi dengan 4 pengeras suara di pucuk teratas.
Ketika potensi banjir muncul, maka petugas di BPBD akan menyampaikan himbauan melalui ruang server yang langsung terhubung ke pengeras suara tersebut. “Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165 juta, pengadaan DWS 6 set (2020), anggaran Rp 4.073.901.441,” kata Ridwan kepada wartawan, Senin (13/1).
Seluruh DWS sudah terpasang, bahkan sudah diuji coba, dan beroperasi dengan baik. “DWS bisa terdengar warga hingga radius 500 meter,” imbuhnya.
Ridwan mengatakan, DWS ditempatkan di 14 titik rawan banjir. Satu unit DWS memiliki 4 speaker yang ditempatkan sesuai dengan 4 arah mata angin. Sehingga suara peringatan bisa terdengar dari berbagai arah. “DWS kami gunakan untuk melangkapi info peringatan yang kami kirim melalui WAG (Whatsapp group) camat dan lurah,” jelasnya.
Peringatan dini bencana akan dikeluarkan melalui DWS apabila kondisi sungai terdekat dari alat tersebut sudah mencapai ketinggian siaga 3. Sedangkan saat baru memasuki siaga 2, BPBD hanya mengeluarkan peringatan melalui pesan berantai.
Berikut 14 titik DWS di Jakarta:
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan
5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan
6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan
7. Rawa Buaya, Jakarta Barat
8. Kapuk, Jakarta Barat
9. Kembangan Utara, Jakarta Barat
10. Kampung Melayu, Jakarta Timur
11. Bidara Cina, Jakarta Timur
12. Cawang, Jakarta Timur
13. Cipinang Melayu, Jakarta Timur
14. Kebon Pala, Jakarta Timur
Begini Cara BPBD DKI Sebar Peringatan Dini Banjir ke Warga
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, DWS ini diletakan di sejumlah pemukiman yang memiliki kerawanan terhadap bencana terutama banjir. Alat ini dikendalikan langsung dari BPBD. DWS berbentuk tiang tinggi dengan 4 pengeras suara di pucuk teratas.
Ketika potensi banjir muncul, maka petugas di BPBD akan menyampaikan himbauan melalui ruang server yang langsung terhubung ke pengeras suara tersebut. “Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165 juta, pengadaan DWS 6 set (2020), anggaran Rp 4.073.901.441,” kata Ridwan kepada wartawan, Senin (13/1).
Seluruh DWS sudah terpasang, bahkan sudah diuji coba, dan beroperasi dengan baik. “DWS bisa terdengar warga hingga radius 500 meter,” imbuhnya.
Ridwan mengatakan, DWS ditempatkan di 14 titik rawan banjir. Satu unit DWS memiliki 4 speaker yang ditempatkan sesuai dengan 4 arah mata angin. Sehingga suara peringatan bisa terdengar dari berbagai arah. “DWS kami gunakan untuk melangkapi info peringatan yang kami kirim melalui WAG (Whatsapp group) camat dan lurah,” jelasnya.
Peringatan dini bencana akan dikeluarkan melalui DWS apabila kondisi sungai terdekat dari alat tersebut sudah mencapai ketinggian siaga 3. Sedangkan saat baru memasuki siaga 2, BPBD hanya mengeluarkan peringatan melalui pesan berantai.
Berikut 14 titik DWS di Jakarta:
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan
5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan
6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan
7. Rawa Buaya, Jakarta Barat
8. Kapuk, Jakarta Barat
9. Kembangan Utara, Jakarta Barat
10. Kampung Melayu, Jakarta Timur
11. Bidara Cina, Jakarta Timur
12. Cawang, Jakarta Timur
13. Cipinang Melayu, Jakarta Timur
14. Kebon Pala, Jakarta Timur
Begini Cara BPBD DKI Sebar Peringatan Dini Banjir ke Warga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengaku memiliki beberapa alat peringatan dini banjir. Semua alat tersebut diklaim berfungsi dan memberikan pemberitahuan kepada masyarakat.
Ada tiga alat peringatan dini yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu Disaster Warning System (DWS), Automatic Weather System (AWS) atau alat pengukur cuaca, dan Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk mengukur ketinggian air.
"DWS, Disaster Warning System, itu untuk yang di bantaran kali. Kalau air Katulampa atau Depok siaga, kami langsung menginformasikan melalui Disaster Warning System," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, M Ridwan, saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
DWS berbentuk menara pengeras suara dengan empat sisi. Petugas BPBD DKI akan menyampaikan informasi jika pintu air dalam siaga 3 ke atas.
"Sudah (berfungsi). Diumumkan dari kantor BPBD saat pintu air siaga 3, atau waspada. Alat kami memang pakai toa (pengeras suara) tapi bukan menggunakan toa yang ada di mesjid," kata Ridwan.
Pada tahun ini, BPBD DKI akan menambah 6 DWS. "Pemeliharaan DWS, anggaran Rp 165.000.000. Pengadaan DWS 6 set, anggaran Rp 4.073.901.441," kata Ridwan.
Selain itu, BPBD memberikan pesan singkat atau SMS kepada nomor telepon seluler masyarakat yang terdeteksi Base Transceiver Station (BTS). SMS itu dikirim saat pintu air sudah masuk siaga dua.
"Kalau siaga dua, kami gunakan SMS blast sampai di radius sekitar kelurahan yang terdampak, misalnya di Kelurahan Bidara Cina atau Pengadegan, kami akan memberikan SMS blast, yang ada di sekitar BTS itu yang terima," kata Ridwan.
Pemprov DKI saat ini memiliki 14 DWS. DWS itu berada di lokasi sebagai berikut:
1. Ulujami, Jakarta Selatan
2. Petogogan, Jakarta Selatan
3. Cipulir, Jakarta Selatan
4. Pengadegan, Jakarta Selatan
5. Cilandak Timur, Jakarta Selatan
6. Pejaten Timur, Jakarta Selatan
7. Rawa Buaya, Jakarta Barat
8. Kapuk, Jakarta Barat
9. Kembangan Utara, Jakarta Barat
10. Kampung Melayu, Jakarta Timur
11. Bidara Cina, Jakarta Timur
12. Cawang, Jakarta Timur
13. Cipinang Melayu, Jakarta Timur
14. Kebon Pala, Jakarta Timur
Detik.com