di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/polisi-telah-periksa-perdana-menteri.html
Beritaterheboh.com - Polisi masih menyelidiki keberadaan Sunda Empire. Polisi telah memintai keterangan dari tiga orang termasuk petinggi Sunda Empire yakni sang Perdana Menteri, Nasri Banks.
"Dari teman-teman penyidik Dirkrimum, kita ambil keterangan inisial NB atau perdana menterinya, sama anggotanya berinisial A, dan ada staf dari UPI," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga di Mapolda Jabar, Selasa (21/1).
Ke depan, Erlangga menambahkan, polisi bakal pula memintai keterangan ahli dari budayawan Sunda. "Nanti ada budayawan Sunda, kita mintai keterangan juga karena ada nama-nama Sunda kita mintai keterangan juga," ucap dia.
Erlangga menegaskan, polisi masih terus menyelidiki dan mendalami Sunda Empire. Adapun sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat soal Sunda Empire kepada polisi sehingga penyelidikan dilakukan dengan laporan model A atau temuan polisi.
"Kita masih terus berproses dalam hal ini penyidik masih mendalami keterangan," terang dia
Sebelumnya, Petinggi Sunda Empire, HRH Ki Ageng Ranggasasana menjelaskan, Sunda Empire merupakan lembaga tingkat dunia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia. Menurut dia, Sunda Empire beranggotakan negara dan pemerintahan di dunia.
Rangga menambahkan, Sunda Empire terdiri atas enam wilayah yang meliputi Atlantik sebagai pusat ibu kota dunia yang berada di Bandung sebagai titik nol, Sunda Nusantara, Sunda Archipelago, Sunda Eropa, Sunda Pasific, dan Sunda Mainland.
Polisi sudah periksa sejumlah anggota "Sunda Empire"
Beritaterheboh.com - Polisi masih menyelidiki keberadaan Sunda Empire. Polisi telah memintai keterangan dari tiga orang termasuk petinggi Sunda Empire yakni sang Perdana Menteri, Nasri Banks.
"Dari teman-teman penyidik Dirkrimum, kita ambil keterangan inisial NB atau perdana menterinya, sama anggotanya berinisial A, dan ada staf dari UPI," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga di Mapolda Jabar, Selasa (21/1).
Ke depan, Erlangga menambahkan, polisi bakal pula memintai keterangan ahli dari budayawan Sunda. "Nanti ada budayawan Sunda, kita mintai keterangan juga karena ada nama-nama Sunda kita mintai keterangan juga," ucap dia.
Erlangga menegaskan, polisi masih terus menyelidiki dan mendalami Sunda Empire. Adapun sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat soal Sunda Empire kepada polisi sehingga penyelidikan dilakukan dengan laporan model A atau temuan polisi.
"Kita masih terus berproses dalam hal ini penyidik masih mendalami keterangan," terang dia
Sebelumnya, Petinggi Sunda Empire, HRH Ki Ageng Ranggasasana menjelaskan, Sunda Empire merupakan lembaga tingkat dunia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia. Menurut dia, Sunda Empire beranggotakan negara dan pemerintahan di dunia.
Rangga menambahkan, Sunda Empire terdiri atas enam wilayah yang meliputi Atlantik sebagai pusat ibu kota dunia yang berada di Bandung sebagai titik nol, Sunda Nusantara, Sunda Archipelago, Sunda Eropa, Sunda Pasific, dan Sunda Mainland.
Polisi sudah periksa sejumlah anggota "Sunda Empire"
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan sudah memeriksa dua anggota "Sunda Empire" untuk mendalami keberadaan kerajaan "fiktif" tersebut yang diduga memiliki motif serupa dengan "Keraton Agung Sejagat" di Jawa Tengah.
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan pihaknya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa pemimpin "Sunda Empire" berinisial NB, dan anggotanya berinisial A.
"Dia menyebut dirinya Perdana Menteri, berinisial NB, dan salah satu anggotanya berinisial A," kata Saptono di Bandung, Selasa.
Selain itu, kata Saptono, pihaknya juga telah memeriksa seorang staf dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan "Sunda Empire".
Kemudian pihak kepolisian menurutnya akan melibatkan budayawan Sunda untuk membantu mencari titik terang sejarah yang diklaim oleh perkumpulan "Sunda Empire" tersebut.
"Nanti akan kita cek, kita teliti, bersama teman-teman dari ahli sejarah, budayawan Sunda, kan yang menyampaikan ini katanya ada sertifikat dari NATO (pakta pertahanan atlantik utara)," ujarnya
Sebelumnya, unggahan video tentang "Sunda Empire" sempat beredar pada Kamis (16/1) malam. Sejumlah konten mengenai "Sunda Empire" itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.
Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.(kumparan.com/Antaranews.com)