di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/humas-smpn-147-bicara-soal-detik-detik.html
Beritaterheboh.com - SN, 14, siswi SMP Negeri 147 Jakarta, lompat dari lantai tiga sekolahnya pada Selasa, 14 Januari 2020 saat jam sekolah berakhir sekitar pukul 15.30 WIB.
Wakil Bidang Sarana dan Prasarana, serta Humas SMPN 147 Jakarta, Misnetty, mengaku sempat mendengar suara benda jatuh sehabis mengajar di salah satu kelas. Suara tersebut diikuti suara histeris dari siswa lain.
"Setelah salat Asar, saya kembali ke ruangan saya. Enggak lama saya masuk, saya mendengar suara (benda) jatuh di halaman sekolah, dan suara teriakan-teriakan" kata Misnetty di SMPN 147, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 17 Januari 2020.
Misnetty langsung melihat asal suara jatuh tersebut. Misnetty pun mendapati tubuh SN sudah tergeletak di halaman sekolah dengan luka parah, dan dikerumuni siswa lain.
Misnetty menanyakan kejadian ini ke salah seorang siswa yang melihat SN di lantai tiga sekolahnya. Berdasarkan keterangan siswa tersebut, SN sempat berdiri di tepi tembok sekolah sebelum jatuh ke halaman sekolah.
"Ada saksi mata yang memang melihat korban berdiri di bibir tembok, menginjakkan kakinya ke kanopi lalu jatuh. Itu yang saya dengar dari saksi mata," ujar dia.
SN langsung dibawa ke klinik dekat sekolah kemudian dirujuk ke RS Tugu Ibu lantaran luka yang dialami cukup parah.
"Di RS Tugu itu, korban mendapatkan pertolongan medis, dengan dibersihkan luka-lukanya. Tapi karena keterbatasan alat dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," kata Misnetty.
Wakil Bidang Kurikulum SMPN 147 Jakarta, Aan Prihartono menambahkan, SN tiba di RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 18.00 WIB. SN sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum dipindah ke ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Katanya SN patah tulang, itu informasi yang disampaikan dokter pas hari Selasa saat kejadian ke ayahnya. Pihak sekolah tahu dari ayahnya," kata Aan.
Nahas, tim dokter gagal menyelamatkan nyawa SN. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 16 Januari 2020, sekitar pukul 16.45 WIB.
Jenazah SN dibawa pulang pihak keluarga sekitar pukul 18.05 WIB. Pihak keluarga tak mengizinkan kepolisian melakukan autopsi terhadap tubuh SN.(medcom.id)
Beritaterheboh.com - SN, 14, siswi SMP Negeri 147 Jakarta, lompat dari lantai tiga sekolahnya pada Selasa, 14 Januari 2020 saat jam sekolah berakhir sekitar pukul 15.30 WIB.
Wakil Bidang Sarana dan Prasarana, serta Humas SMPN 147 Jakarta, Misnetty, mengaku sempat mendengar suara benda jatuh sehabis mengajar di salah satu kelas. Suara tersebut diikuti suara histeris dari siswa lain.
"Setelah salat Asar, saya kembali ke ruangan saya. Enggak lama saya masuk, saya mendengar suara (benda) jatuh di halaman sekolah, dan suara teriakan-teriakan" kata Misnetty di SMPN 147, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 17 Januari 2020.
Misnetty langsung melihat asal suara jatuh tersebut. Misnetty pun mendapati tubuh SN sudah tergeletak di halaman sekolah dengan luka parah, dan dikerumuni siswa lain.
Misnetty menanyakan kejadian ini ke salah seorang siswa yang melihat SN di lantai tiga sekolahnya. Berdasarkan keterangan siswa tersebut, SN sempat berdiri di tepi tembok sekolah sebelum jatuh ke halaman sekolah.
"Ada saksi mata yang memang melihat korban berdiri di bibir tembok, menginjakkan kakinya ke kanopi lalu jatuh. Itu yang saya dengar dari saksi mata," ujar dia.
SN langsung dibawa ke klinik dekat sekolah kemudian dirujuk ke RS Tugu Ibu lantaran luka yang dialami cukup parah.
"Di RS Tugu itu, korban mendapatkan pertolongan medis, dengan dibersihkan luka-lukanya. Tapi karena keterbatasan alat dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," kata Misnetty.
Wakil Bidang Kurikulum SMPN 147 Jakarta, Aan Prihartono menambahkan, SN tiba di RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 18.00 WIB. SN sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebelum dipindah ke ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Katanya SN patah tulang, itu informasi yang disampaikan dokter pas hari Selasa saat kejadian ke ayahnya. Pihak sekolah tahu dari ayahnya," kata Aan.
Nahas, tim dokter gagal menyelamatkan nyawa SN. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 16 Januari 2020, sekitar pukul 16.45 WIB.
Jenazah SN dibawa pulang pihak keluarga sekitar pukul 18.05 WIB. Pihak keluarga tak mengizinkan kepolisian melakukan autopsi terhadap tubuh SN.(medcom.id)
the main point of this problem is not about bullying, this is because of her harsh family. #RIPNadia pic.twitter.com/p0Xl9wf6vf— jodohmu (@ochasanie) January 18, 2020
Nadia shakila ragil putri— naila. (@Cinaber1) January 18, 2020
14 yo
Committed suicide
When you're depressed & ada keinginan tuk suicide, pls hub. Hotline kesehatan jiwa kemenkes
021-500-454. #RIPNadia pic.twitter.com/XvCxlFYLdi