Guru Besar UM dan Istrinya Meninggal dalam Keadaan Berpelukan

di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/guru-besar-um-dan-istrinya-meninggal.html

Beritaterheboh.com - Pagi ini (11/1/2020), Universitas Negeri Malang (UM) benar-benar berduka. Pasalnya, salah satu guru besar UM, yakni Prof Dr Gunadi Hari Sulistyo telah tutup usia setelah mengalami kecelakaan di dekat terminal Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (10/1) malam.

Tak hanya Prof Gunadi, istrinya, Dra. Hj. Kun Aniroh, M.M nyawanya juga tak tertolong setelah becak motor (bentor) yang mereka tumpangi ditabrak oleh sebuah mobil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tugumalang.id, dosen Bahasa Inggris dari Fakultas Sastra UM tersebut mengalami kecelakaan Jumat (10/1) sekitar pukul 19.10 WIB, yakni di jalan depan terminal bus Gombong, Desa Semanding, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa tengah.

“Beliau hendak ke rumah adiknya, di Gombong. Mau nyekar ke makam orang tuanya. Lalu Minggu mau antar istri reuni SMP di Muntilan.” Terang Wakil Dekan I Fakultas Sastra UM, Dr Primardiana Hermilia W pada tugumalang.id Sabtu (11/1).

Ia membenarkan, bahwa Prof Gunadi mengalami kecelakaan bersama sang istri, yakni Dra. Hj. Kun Aniroh, M.M.

.
Ia menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat Prof Gunadi bersama istri sedang menumpangi sebuah becak motor atau bentor. Setelah itu, sebuah mobil jenis KIA yang dikemudikan oleh warga Kecamatan Gombong melaju dari arah berlawanan kemudian menabrak bentor yang ditumpangi oleh Prof Gunadi dan istri.

Bentor tersebut kemudian terlempar masuk ke jalur lain dan tertabrak oleh mobil Daihatsu Ayla. Prof Gunadi dan istrinya meninggal, sedangkan pengendara bentor mengalami luka-luka.

“Pak Gun dan Bu Kun langsung berpelukan ketakutan ketika bentor ditabrak dari belakang. Ia meninggal di bentor itu dalam keadaan berpelukan,” lanjut Primardiana.

Tentu, kabar berpulangnya Prof Gunadi menjadi duka yang mendalam bagi warga UM. Primardiana menuturkan bahwa selama ini Prof Gunadi dikenal sebagai orang yang low profile, sangat baik, lebih sering beraktivitas di luar kota.

Prof Gunadi juga sebagai tim penyusun soal SBMPTN, dan menjadi asesor BAN PT.

“Saya hanya bisa memberi komentar beliau orang yang bersahaja dan tidak pernah marah. Siap membantu jika ada yang memerlukan bantuan,” imbuhnya.

Selain menjadi dosen Bahasa Inggris yang baik, Prof Gunadi juga telah menerima penghargaan dari Presiden Republik Indonesia yakni Penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun pada tahun 2005 dan Penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun pada tahun 2011.

Selain itu, terdapat 10 buku yang sudah ditulis olehnya. Bukunya yang terakhir, ia susun ketika di Jepang.(Kumparan.com/Artikel Asli)