Viral Bakso Pakai Daging Tikus Ternyata Hoax, Penjual Curhat Pilu Alami Kerugian Besar Hingga Jutaan

di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/02/viral-bakso-pakai-daging-tikus-ternyata.html
Beritaterheboh.com -  Sugeng Riadi, penjual bakso di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang dituduh menggunakan daging tikus mengaku hampir bangkrut.

Setelah muncul isu daging tikus yang akhirnya tak terbukti, omzet penjualannya turun drastis.

Sebelumnya, dalam satu hari Sugeng mampu mengantongi Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta sekali dagang.

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000 (sehari)," ungkap Sugeng.

Ia berharap, kasus yang menimpa dirinya menjadi pelajaran berharga bagi semua orang.

Lantaran tuduhan yang diposting seorang perempuan bernama Ajeng Diah Rusmayanti tersebut viral, dagangannya terlanjur tak laku.

"Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu berhati-hati membuat status di media sosial," beber dia.



Tak mengandung tikus
Setelah viral unggahan bakso mengandung tikus, polisi bergerak cepat.

Satreskrim Polres Madiun melakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel pentol bakso.

"Menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," kata Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono, Jumat (31/1/2020).

Selain itu, pentol bakso di Pilangkenceng dipastikan tidak mengandung borak dan formalin.

Tak hanya satu pedagang, polisi juga mengambil sampel pentol bakso sisa yang dimakan konsumen hingga penyuplai pentol bakso.

Pengunggah postingan yang menyertakan kalimat daging tikus, Ajeng meminta maaf pada Sugeng selaku penjual bakso.

Mereka pun saling bersalaman dihadapan polisi.

Ternyata bagian mulut sapi

Seorang konsumen bakso di Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur bernama Ajeng mengunggah video mengenai bakso diduga berbahan daging tikus.

Video viral itu menerangkan temuan potongan yang diduga bagian kaki tikus pada bakso.

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, bagian tersebut bukan potongan kaki tikus.

"Potongan itu bukan kaki tikus melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," ungkap Ruruh, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/1/2020).

Hasil tersebut didapat setelah polisi membawa sampel bakso ke laboratorium Balai Veteriner di Boyolali, Jawa Tengah.

Baca juga: Viral Bakso Tikus di Madiun, Ini Hasil Uji Lab oleh Polisi

Tiga perbedaan
Kapolres menjelaskan, potongan diduga kaki tikus yang terdapat pada sampel bakso tidak berkuku.

Sedangkan pada struktur kaki tikus yang asli terdapat kuku.

Kemudian, pada potongan yang diduga kaki tikus itu tidak terdapat telapak kaki dan tulang.

Padahal, struktur kaki tikus yang asli memiiki telapak kaki dan tulang.

"Terdapat tiga perbedaan yang menyimpulkan bahwa potongan itu bukan kaki tikus," kata Kapolres.


Diminta lapor
Polisi meminta, warga berhati-hati saat menggungah sesuatu ke media sosial.

Kapolres mengimbau, warga melaporkan kejadian semacam itu pada polisi terlebih dahulu daripada mengunggah dan membuatnya viral.

"Ke depan, jika terdapat kecurigaan bahan baku makanan berbahaya pada kuliner yang dijual umum hendaknya langsung melapor ke polisi dan bukan diviralkan. Hal itu agar tidak meresahkan masyarakat, merugikan pemilik usaha dan segera ditindaklanjuti oleh polisi," jelas Ruruh.

Sementara penjual bakso yang dituduh menggunakan daging tikus, Sugeng Riadi mengaku omzetnya turun drastis semenjak isu tersebut menyebar.

Sebelumnya, ia mengaku mendapatkan Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta dalam sehari.

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000 - Rp 70.000," katanya.(kompas.com)