di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/siap-siap-gerhana-bulan-full-wolf-moon.html
Beritaterheboh.com - Pada 11 Januari 2020, fenomena bulan purnama 'Full Wolf Moon' diklaim akan menghiasi langit. Gerhana bulan 'Full Wolf Moon' ini dikatakan akan mengawali gerhana bulan di tahun 2020 ini.
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di sisi yang berlawanan dari Bumi seperti matahari atau dalam kata lain permukaan bulan sepenuhnya diterangi.
Dikutip dari laman Timeanddate, Kamis (9/1/2020), suku asli Amerika menyebutnya sebagai 'Full Wolf Moon' atau Bulan Serigala Penuh karena di bulan Januari ini sekelompok serigala lapar melolong di luar kamp mereka.
Fenomena ini juga disebut sebagai Bulan Tua, Bulan Dingin, Bulan Salju, atau Bulan Roh Besar. Fenomena ini juga disebut sebagai gerhana bulan penumbra yang terjadi saat bulan melewati bayangan sebagian bumi.
Waktu Puncak Gerhana
Gerhana bulan penumbra pada 11 Januari 2020 dibagi menjadi tiga fase, yaitu gerhana mulai, puncak gerhana, dan gerhana berakhir. Sementara, untuk waktunya berdasarkan zona wilayah masing-masing.
Daerah dengan zona waktu Indonesia barat (WIB):
Dapat menyaksikan puncak gerhana pada pukul 02.10 WIB. Fase gerhana di daerah WIB dimulai pukul 00.05, dan berakhir pada pukul 04.14. WIB.
Daerah dengan zona waktu Indonesia tengah (Wita):
Puncak gerhana dapat diamati pukul 03.10. Fase gerhana di wilayah Wita dimulai pukul 01.05, dan berakhir pukul 05.14.
Daerah dengan zona waktu Indonesia timur (WIT):
Puncak gerhana terjadi pukul 04.10, dan berakhir pukul 06.14.
Enam gerhana pada 2020
Gerhana bulan pada Sabtu dini hari nanti merupakan gerhana bulan pertama pada 2020. BMKG memprediksi, pada 2020 terjadi 6 kali gerhana, yakni 2 kali gerhana Matahari dan 4 gerhana Bulan dengan rincian sebagai berikut:
1. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 11 Januari 2020, yang dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana bulan penumbra pada 6 Juni 2020, yang dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana matahari cincin (GMC) pada 21 Juni 2020, yang dapat diamati dari Indonesia berupa gerhana matahari sebagian, kecuali sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian selatan 4. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 5 Juli 2020, yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
5. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 20 November 2020, yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian barat menjelang gerhana berakhir
6. Gerhana matahari total (GMT) pada 14 Desember 2020, yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra pada 30 Desember 2001.
Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 21 Januari 2038.
kompascom
Beritaterheboh.com - Pada 11 Januari 2020, fenomena bulan purnama 'Full Wolf Moon' diklaim akan menghiasi langit. Gerhana bulan 'Full Wolf Moon' ini dikatakan akan mengawali gerhana bulan di tahun 2020 ini.
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di sisi yang berlawanan dari Bumi seperti matahari atau dalam kata lain permukaan bulan sepenuhnya diterangi.
Dikutip dari laman Timeanddate, Kamis (9/1/2020), suku asli Amerika menyebutnya sebagai 'Full Wolf Moon' atau Bulan Serigala Penuh karena di bulan Januari ini sekelompok serigala lapar melolong di luar kamp mereka.
Fenomena ini juga disebut sebagai Bulan Tua, Bulan Dingin, Bulan Salju, atau Bulan Roh Besar. Fenomena ini juga disebut sebagai gerhana bulan penumbra yang terjadi saat bulan melewati bayangan sebagian bumi.
Waktu Puncak Gerhana
Gerhana bulan penumbra pada 11 Januari 2020 dibagi menjadi tiga fase, yaitu gerhana mulai, puncak gerhana, dan gerhana berakhir. Sementara, untuk waktunya berdasarkan zona wilayah masing-masing.
Daerah dengan zona waktu Indonesia barat (WIB):
Dapat menyaksikan puncak gerhana pada pukul 02.10 WIB. Fase gerhana di daerah WIB dimulai pukul 00.05, dan berakhir pada pukul 04.14. WIB.
Daerah dengan zona waktu Indonesia tengah (Wita):
Puncak gerhana dapat diamati pukul 03.10. Fase gerhana di wilayah Wita dimulai pukul 01.05, dan berakhir pukul 05.14.
Daerah dengan zona waktu Indonesia timur (WIT):
Puncak gerhana terjadi pukul 04.10, dan berakhir pukul 06.14.
Enam gerhana pada 2020
Gerhana bulan pada Sabtu dini hari nanti merupakan gerhana bulan pertama pada 2020. BMKG memprediksi, pada 2020 terjadi 6 kali gerhana, yakni 2 kali gerhana Matahari dan 4 gerhana Bulan dengan rincian sebagai berikut:
1. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 11 Januari 2020, yang dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana bulan penumbra pada 6 Juni 2020, yang dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana matahari cincin (GMC) pada 21 Juni 2020, yang dapat diamati dari Indonesia berupa gerhana matahari sebagian, kecuali sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian selatan 4. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 5 Juli 2020, yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
5. Gerhana bulan penumbra (GBP) pada 20 November 2020, yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian barat menjelang gerhana berakhir
6. Gerhana matahari total (GMT) pada 14 Desember 2020, yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra pada 30 Desember 2001.
Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 21 Januari 2038.
kompascom