di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/psi-pertanyakan-pemenang-tender-monas.html
Beritaterheboh.com - Pemprov DKI Jakarta diketahui tengah merevitalisasi kawasan Monas. Sebagian kawasan Monas kini terlihat gundul karena ratusan pohon telah ditebang.
Sebelumnya, akun resmi instagram komunitas @koalisipejalankaki menyayangkan dan mempertanyakan sikap Provinsi DKI Jakarta terkait penebangan pohon- pohon di Monas bagian utara sehingga terlihat 'gundul' untuk revitalisasi Monas dan pembangunan MRT fase II.
"Kami tidak anti pembangunan, yang kami sayangkan adalah bagaimana cara membangunnya. Pohon memiliki manfaat besar, tidak seharusnya ditebang," kata akun koalisi pejalan kaki.
Komentar mengejutkan terkait revitalisasi Monas juga datang dari Anggota DPRD DKI, Fraksi PSI William Aditya Sarana.
Dalam akun Twitternya @willsarana, ia menyebut ada kejanggalan di balik proyek Monas.
Proyek di Monas sampai 71.3 Milliar Rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? Bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan https://t.co/YiV5KfV5em
— William Aditya Sarana (@willsarana) January 20, 2020
"Proyek di Monas sampai 71.3 Milliar Rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? Bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan," cuitnya.
ia membalas cuitan sebelumnya yang diunggah Justin Andrian. Justin Andrian yang juga merupakan Anggota DPRD DKI dari PSI ini menuliskan lelang konstruksi Penataan Monas punya nilai HPS Rp 71,3 M. Pemenang: PT. Bahana Prima Nusantara yang terletak di Jalan Nusa Indah No 33, Ciracas, Jaktim.
"Dicek di Google Map, lokasinya kurang meyakinkan nih," cuitnya.
Setelah menelusuri link yang dibagikan, Anda akan dituntun Google Maps dan yang terbuka adalah sebuah gang perumahan yang terlihat tidak adanya sebuah kantor kontraktor besar pemenang tender Monas Rp 71,3 M.
Seperti diketahui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri mengatakan pohon- pohon yang diisukan ditebang oleh pengelola sebenarnya direlokasi atau dipindahkan ke area lain.
"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja, jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kita buat baru (pohon-pohon)," ujar Isa mengutip Antara.
Lebih lanjut Isa mengatakan pohon- pohon yang berukuran besar dan berjumlah sebanyak 150 batang dipindahkan ke pelataran Selatan, sedangkan untuk pohon- pohon kecil di pindahkan ke bagian timur dan barat Monas.(indozone.id)
Sebelumnya, akun resmi instagram komunitas @koalisipejalankaki menyayangkan dan mempertanyakan sikap Provinsi DKI Jakarta terkait penebangan pohon- pohon di Monas bagian utara sehingga terlihat 'gundul' untuk revitalisasi Monas dan pembangunan MRT fase II.
"Kami tidak anti pembangunan, yang kami sayangkan adalah bagaimana cara membangunnya. Pohon memiliki manfaat besar, tidak seharusnya ditebang," kata akun koalisi pejalan kaki.
Komentar mengejutkan terkait revitalisasi Monas juga datang dari Anggota DPRD DKI, Fraksi PSI William Aditya Sarana.
Dalam akun Twitternya @willsarana, ia menyebut ada kejanggalan di balik proyek Monas.
Proyek di Monas sampai 71.3 Milliar Rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? Bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan https://t.co/YiV5KfV5em
— William Aditya Sarana (@willsarana) January 20, 2020
"Proyek di Monas sampai 71.3 Milliar Rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? Bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan," cuitnya.
ia membalas cuitan sebelumnya yang diunggah Justin Andrian. Justin Andrian yang juga merupakan Anggota DPRD DKI dari PSI ini menuliskan lelang konstruksi Penataan Monas punya nilai HPS Rp 71,3 M. Pemenang: PT. Bahana Prima Nusantara yang terletak di Jalan Nusa Indah No 33, Ciracas, Jaktim.
"Dicek di Google Map, lokasinya kurang meyakinkan nih," cuitnya.
Setelah menelusuri link yang dibagikan, Anda akan dituntun Google Maps dan yang terbuka adalah sebuah gang perumahan yang terlihat tidak adanya sebuah kantor kontraktor besar pemenang tender Monas Rp 71,3 M.
Seperti diketahui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Isa Sanuri mengatakan pohon- pohon yang diisukan ditebang oleh pengelola sebenarnya direlokasi atau dipindahkan ke area lain.
"Itu sebenarnya bukan ditebang begitu saja, jadi pohon-pohon itu akan dipindahkan. Kalau tidak bisa dipindahkan akan kita buat baru (pohon-pohon)," ujar Isa mengutip Antara.
Lebih lanjut Isa mengatakan pohon- pohon yang berukuran besar dan berjumlah sebanyak 150 batang dipindahkan ke pelataran Selatan, sedangkan untuk pohon- pohon kecil di pindahkan ke bagian timur dan barat Monas.(indozone.id)