di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/nyesek-pengakuan-ketua-rt-baru.html
Beritaterheboh.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta baru saja memperbaiki alat peringatan dini banjir Kelurahan Bidara Cina , Kecamatan Jatinegara.
Namun perbaikan disaster warning sistyem (DWS) di Pos RW 07 yang dilakukan Senin (20/1/2020) pagi tadi dirasa warga tak optimal.
Ketua RW 07 Kelurahan Bidara Cina , Mamat Sahroni (58) mengatakan suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu hanya sayup-sayup terdengar.
"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuman terdengar radius 100 meter dari Toa , itu pun pelan," kata Mamat di Jatinegara , Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Minimnya jangkauan peringatan dari empat toa ukuran besar itu membuat warga RW 07 pesimis DWS bakal bermanfaat.
Padahal dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.
"Kalau suaranya cuman radius 100 meter dan pelan buat apa? Bangunin warga tidur saja enggak bisa. Dibanding toa Musala saja kalah kencang," ujarnya.
Mamat menuturkan hasil perbaikan DWS yang dirasa lebih baik hanya operasional yang kini dapat dilakukan warga.
Yakni dengan memasukkan kode ke mesin DWS yang sejak delapan tahun lalu dipasang di RW 07 tak pernah menyalak saat banjir.
"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuman terdengar radius 100 meter dari Toa , itu pun pelan," kata Mamat di Jatinegara , Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Minimnya jangkauan peringatan dari empat toa ukuran besar itu membuat warga RW 07 pesimis DWS bakal bermanfaat.
Padahal dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.
"Kalau suaranya cuman radius 100 meter dan pelan buat apa? Bangunin warga tidur saja enggak bisa. Dibanding toa Musala saja kalah kencang," ujarnya.
Mamat menuturkan hasil perbaikan DWS yang dirasa lebih baik hanya operasional yang kini dapat dilakukan warga.
Yakni dengan memasukkan kode ke mesin DWS yang sejak delapan tahun lalu dipasang di RW 07 tak pernah menyalak saat banjir.
"Jadi tadi saya dikasih kode sama BPBD DKI biar Toa nya nyala. Kalau sebelumnya kan yang mengatur bunyi dari BPBD , sekarang warga bisa sendiri," tuturnya.(Tribunnews.com)
Beritaterheboh.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta baru saja memperbaiki alat peringatan dini banjir Kelurahan Bidara Cina , Kecamatan Jatinegara.
Namun perbaikan disaster warning sistyem (DWS) di Pos RW 07 yang dilakukan Senin (20/1/2020) pagi tadi dirasa warga tak optimal.
Ketua RW 07 Kelurahan Bidara Cina , Mamat Sahroni (58) mengatakan suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu hanya sayup-sayup terdengar.
"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuman terdengar radius 100 meter dari Toa , itu pun pelan," kata Mamat di Jatinegara , Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Minimnya jangkauan peringatan dari empat toa ukuran besar itu membuat warga RW 07 pesimis DWS bakal bermanfaat.
Padahal dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.
"Kalau suaranya cuman radius 100 meter dan pelan buat apa? Bangunin warga tidur saja enggak bisa. Dibanding toa Musala saja kalah kencang," ujarnya.
Mamat menuturkan hasil perbaikan DWS yang dirasa lebih baik hanya operasional yang kini dapat dilakukan warga.
Yakni dengan memasukkan kode ke mesin DWS yang sejak delapan tahun lalu dipasang di RW 07 tak pernah menyalak saat banjir.
"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuman terdengar radius 100 meter dari Toa , itu pun pelan," kata Mamat di Jatinegara , Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Minimnya jangkauan peringatan dari empat toa ukuran besar itu membuat warga RW 07 pesimis DWS bakal bermanfaat.
Padahal dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.
"Kalau suaranya cuman radius 100 meter dan pelan buat apa? Bangunin warga tidur saja enggak bisa. Dibanding toa Musala saja kalah kencang," ujarnya.
Mamat menuturkan hasil perbaikan DWS yang dirasa lebih baik hanya operasional yang kini dapat dilakukan warga.
Yakni dengan memasukkan kode ke mesin DWS yang sejak delapan tahun lalu dipasang di RW 07 tak pernah menyalak saat banjir.
"Jadi tadi saya dikasih kode sama BPBD DKI biar Toa nya nyala. Kalau sebelumnya kan yang mengatur bunyi dari BPBD , sekarang warga bisa sendiri," tuturnya.(Tribunnews.com)