di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/ingin-bubarkan-nkri-video-negara-rakyat.html
Beritaterheboh.com - Fenomena kemunculan kerajaan fiktif di Indonesia belakangan ini menjadi perbincangan pengguna media sosial. Ramainya kerajaan-kerajaan itu berawal dari Keraton Agung Sejagat yang viral di awal tahun 2020.
Bukan hanya satu kerajaan, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo memancing sejumlah kerajaan fiktif lain ramai dibicarakan. Kerajaan lain yang bermunculan yakni Keraton Jipang di Blora, Sunda Empire - Earth Empire di Bandung, dan Kesultanan Selacau di Tasikmalaya.
Bertambah lagi, baru-baru ini jagad maya kembali dihebohkan dengan deklarasi Negara Rakyat Nusantara. Kemunculan itu bermula dari video yang diunggah oleh akun Yudi Syamhudi Suyuti pada tahun 2015, dan kembali viral di media sosial belakangan ini.
1. Akan membubarkan NKRI
Dalam video yang berdurasi 11.58 menit itu, Negara Rakyat Nusantara menyatakan sikap untuk berbeda haluan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan sikap itu dibacakan Yudi Syamhudi Suyudi yang mengaku sebagai presiden dalam deklarasi Negara Rakyat Nusantara di Jakarta.
"Kondisi NKRI sudah membusuk, maka dengan kondisi itu mau tidak mau dengan pikiran yang jernih dan hati yang besar kita harus merelakan pembubaran NKRI," ujarnya di hadapan sejumlah pengikutnya.
2. Alasan niat membubarkan NKRI karena 5 persoalan
Alasan Yudi membubarkan NKRI karena banyak persoalan mendasar di Indonesia. Persoalan itu kata dia, terkait kedaulatan bangsa, rakyat dan negara, dan persoalan yuridis NKRI. Tak hanya itu, ada pula persoalan tata negara NKRI juga hilangnya aset-aset bangsa nusantara dan Papua Barat.
"Untuk dapat menyelesaikan persoalan di atas, maka perlu kita menempatkan bangsa-bangsa nusantara dan Papua Barat, kemudian di mana tempat bangsa Indonesia," ucapnya.
"Atas banyaknya persoalan mendasar tersebut, maka Negara Rakyat Nusantara menyatakan sikap sebagai resolusi bangsa-bangsa nusantara dan Papua Barat," lanjutnya, lantang.
3. Wilayah geografis di antara dua benua dan dua samudera
Menurut Yudi, Negara Rakyat Nusantara memiliki wilayah geografis berada di antara dua Samudera dan dua Benua.
"Wilayah Nusantara adalah wilayah yang dimiliki bangsa-bangsa merdeka dan tertata pada pusat kewilayahan laut. Pusaran kelautan ini hampir mencakup sebagian besar pusaran arus kelautan di seluruh dunia," tuturnya.
4. Mengklaim diakui hukum internasional
Menurut Yudi, wilayah tersebut diakui dalam hukum Internasional, di mana hal itu dibuat dari kesepakatan dengan negara-negara masa lalu yang berbentuk kerajaan.
"Akan tetapi kerajaan-kerajaan di nusantara telah dibubarkan oleh Indonesia kecuali Kerajaan Yogyakarta," ungkapnya.(Idntimes.com)
Bukan hanya satu kerajaan, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo memancing sejumlah kerajaan fiktif lain ramai dibicarakan. Kerajaan lain yang bermunculan yakni Keraton Jipang di Blora, Sunda Empire - Earth Empire di Bandung, dan Kesultanan Selacau di Tasikmalaya.
Bertambah lagi, baru-baru ini jagad maya kembali dihebohkan dengan deklarasi Negara Rakyat Nusantara. Kemunculan itu bermula dari video yang diunggah oleh akun Yudi Syamhudi Suyuti pada tahun 2015, dan kembali viral di media sosial belakangan ini.
1. Akan membubarkan NKRI
Dalam video yang berdurasi 11.58 menit itu, Negara Rakyat Nusantara menyatakan sikap untuk berbeda haluan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan sikap itu dibacakan Yudi Syamhudi Suyudi yang mengaku sebagai presiden dalam deklarasi Negara Rakyat Nusantara di Jakarta.
"Kondisi NKRI sudah membusuk, maka dengan kondisi itu mau tidak mau dengan pikiran yang jernih dan hati yang besar kita harus merelakan pembubaran NKRI," ujarnya di hadapan sejumlah pengikutnya.
2. Alasan niat membubarkan NKRI karena 5 persoalan
Alasan Yudi membubarkan NKRI karena banyak persoalan mendasar di Indonesia. Persoalan itu kata dia, terkait kedaulatan bangsa, rakyat dan negara, dan persoalan yuridis NKRI. Tak hanya itu, ada pula persoalan tata negara NKRI juga hilangnya aset-aset bangsa nusantara dan Papua Barat.
"Untuk dapat menyelesaikan persoalan di atas, maka perlu kita menempatkan bangsa-bangsa nusantara dan Papua Barat, kemudian di mana tempat bangsa Indonesia," ucapnya.
"Atas banyaknya persoalan mendasar tersebut, maka Negara Rakyat Nusantara menyatakan sikap sebagai resolusi bangsa-bangsa nusantara dan Papua Barat," lanjutnya, lantang.
3. Wilayah geografis di antara dua benua dan dua samudera
Menurut Yudi, Negara Rakyat Nusantara memiliki wilayah geografis berada di antara dua Samudera dan dua Benua.
"Wilayah Nusantara adalah wilayah yang dimiliki bangsa-bangsa merdeka dan tertata pada pusat kewilayahan laut. Pusaran kelautan ini hampir mencakup sebagian besar pusaran arus kelautan di seluruh dunia," tuturnya.
4. Mengklaim diakui hukum internasional
Menurut Yudi, wilayah tersebut diakui dalam hukum Internasional, di mana hal itu dibuat dari kesepakatan dengan negara-negara masa lalu yang berbentuk kerajaan.
"Akan tetapi kerajaan-kerajaan di nusantara telah dibubarkan oleh Indonesia kecuali Kerajaan Yogyakarta," ungkapnya.(Idntimes.com)