di copas dari : http://www.beritaterheboh.com/2020/01/digadang-gadang-maju-pilgub-dki-ini.html
Beritaterheboh.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022. Namun, ia tidak ingin meminta-minta jabatan. Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyerahkan semuanya pada takdir tuhan.
"Nanti itu Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan karena saya sampaikan, saya gak mau kemudian punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan itu yang saya gak mau, karena itu berat," kata Risma di arena Rakernas I PDIP, JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
"Makanya saya enggak mau mikir, siapapun yang minta saya ketawa dan ya udah lepas," imbuhnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan itu mengaku tidak pernah berpikir tentang peluang jabatan. Pasalnya, setiap jabatan selalu mengandung risiko yang menurutnya sangat berat. Seorang pemegang jabatan harus mampu berlaku adil dan amanah.
"Ya saya terus terang enggak pernah berpikir peluang untuk jabatan karena bagi saya itu saya pantang meminta jabatan karena di jabatan itu selalu terkandung risiko di mana saya harus adil, amanah, di mana saya harus kalau di agama fatonah dan sebagainya. Jadi itu berat karena itu saya gak pernah membayangkan," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengapresiasi sejumlah kepala daerah yang menurutnya telah berbakti kepada daerahnya. Salah satu kepala daerah dari PDIP yang dipuji Megawati adalah Risma.
Risma sendiri bersyukur mendapat pujian dari Megawati. "Saya bersyukur ibu memuji artinya sudah menerima apa yang coba saya kerjakan di Surabaya," imbuhnya.
Nama Risma kembali digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang. Keinginan itu salah satunya datang dari Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem Bestari Barus. Ia menganggap Risma berhasil mengelola sampah di Surabaya. Keberhasilannya itu diharapkan dapat dipindahkan ke Jakarta.
Hal itu dikatakan Bestari saat melakukan studi banding DPRD DKI untuk menyelesaikan Perda tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF (intermediate treatment facility) pada Senin 29 Juli 2019 lalu.
"Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," ucap Bestari.(okezone.com)
"Nanti itu Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan karena saya sampaikan, saya gak mau kemudian punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan itu yang saya gak mau, karena itu berat," kata Risma di arena Rakernas I PDIP, JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
"Makanya saya enggak mau mikir, siapapun yang minta saya ketawa dan ya udah lepas," imbuhnya.
Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan itu mengaku tidak pernah berpikir tentang peluang jabatan. Pasalnya, setiap jabatan selalu mengandung risiko yang menurutnya sangat berat. Seorang pemegang jabatan harus mampu berlaku adil dan amanah.
"Ya saya terus terang enggak pernah berpikir peluang untuk jabatan karena bagi saya itu saya pantang meminta jabatan karena di jabatan itu selalu terkandung risiko di mana saya harus adil, amanah, di mana saya harus kalau di agama fatonah dan sebagainya. Jadi itu berat karena itu saya gak pernah membayangkan," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengapresiasi sejumlah kepala daerah yang menurutnya telah berbakti kepada daerahnya. Salah satu kepala daerah dari PDIP yang dipuji Megawati adalah Risma.
Risma sendiri bersyukur mendapat pujian dari Megawati. "Saya bersyukur ibu memuji artinya sudah menerima apa yang coba saya kerjakan di Surabaya," imbuhnya.
Nama Risma kembali digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang. Keinginan itu salah satunya datang dari Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem Bestari Barus. Ia menganggap Risma berhasil mengelola sampah di Surabaya. Keberhasilannya itu diharapkan dapat dipindahkan ke Jakarta.
Hal itu dikatakan Bestari saat melakukan studi banding DPRD DKI untuk menyelesaikan Perda tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF (intermediate treatment facility) pada Senin 29 Juli 2019 lalu.
"Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," ucap Bestari.(okezone.com)